Pages

Selasa, 23 Juli 2013

Jasa Pembuatan Tesis di Solo / Surakarta; Yogyakarta/Jogja dan Semarang

Media Ilmiah
Pembuatan Tesis; Skripsi dan Karya Tulis Ilmiah lainnya
Hub: 0888 4198 220 / 0888 2988 781
a.n Andi / Lisa

Tesis merupakan tugas akhir yang dikerjakan dan disusun oleh mahasiswa tingkat pascasarjana (S-2) guna untuk mendapatkan gelar master di bidangnya. Dalam tesis tentu saja pokok permasalahan yang diangkat dikaji secara lebih mendalam daripada penulisan karya skripsi.

Tidak sedikit mahasiswa S-2 yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhir tesis tersebut. Kendala yang dialami bisa saja seperti tema yang diangkat terlalu berat sehingga mahasiswa tersebut malas dalam mengerjakan tulisannya, dapat juga data-data yang diperoleh sangat sulit atau memerlukan waktu yang lama dan banyak lagi. Oleh karena itu kami hadir untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang menghambat penulisan tesis Anda.

Bagi Anda para calon Sarjana dan Magister yang sampai saat ini terkendala dalam membuat Skripsi dan Tesis, kami hadir untuk memberikan solusi kepada Anda. Kami sudah 5 tahun membantu para calon Sarjana dan calon Magister dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahnya. Dalam menyusun Skripsi dan Tesis kami menggunakan teori yang mutakhir dan terkini, dengan didukung koleksi buku di perpustakaan kami yang cukup lengkap dan selalu update tiap minggu. Kami bukan plagiator / copy paste! Karena selalu disusun/dibuat berdasarkan referensi dan melalui tahapan pembimbingan dosen Anda dari awal, mulai dari proposal - Judul - Bab 1 - Bab 2 - Bab 3 - Bab 4 - Bab 5 sampai materi ujian presentasi - revisi setelah ujian dan kelengkapan berkas untuk mendaftarkan wisuda. Semua berkas dan soft file adalah milik Anda dan menjadi Hak Intelektual Anda.

Biaya menyesuaikan dengan tingkat kesulitan Tesis dan Skripsi Anda.

Selesaikan Skripsi dan Tesis Anda bersama kami. Percayakan Karya Tulis Ilmiah Anda kepada kami.

Rabu, 10 Juli 2013

Jurnal : KERJASAMA PENGELOLAAN SEKOLAH ANTARA KOMITE DAN KEPALA SEKOLAH : SALAH SATU SOLUSI MENGATASI PERMASALAHAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Media Ilmiah
Pabelan, Kartosuro (selatan SD Negeri Pabelan 2)
Hub : Andi / Lisa
0888 2988 781 / 0888 4198 220



A.  Latar Belakang Masalah
Sistem pendidikan yang selama ini dikelola dalam suatu iklim birokratik dan sentralistik dianggap sebagai salah satu sebab yang telah membuahkan keterpurukan dalam mutu dan keunggulan pendidikan di tanah air. Mengapa demikian?, karena sistem birokrasi selalu menempatkan “kekuasaan” sebagai faktor yang paling menentukan dalam proses pengambilan keputusan.
Sekolah-sekolah saat ini telah terkungkung oleh kekuasaan birokrasi yang “menggurita” sejak kekuasaan tingkat pusat hingga daerah bahkan terkesan semakin buruk dalam era desentralisasi ini. Ironisnya, kepala sekolah dan guru-guru sebagai pihak yang paling memahami realitas pendidikan berada pada tempat yang “dikendalikan”. Merekalah seharusnya yang paling berperan sebagai pengambil keputusan dalam mengatasi berbagai persoalan sehari-hari yang menghadang upaya peningkatan mutu pendidikan. Namun, mereka ada dalam posisi tidak berdaya dan tertekan oleh berbagai pembakuan dalam bentuk juklak dan juknis yang “pasti” tidak sesuai dengan kenyataan obyektif di masing-masing sekolah. Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kekuasaan birokrasi persekolahan telah membuat sistem pendidikan kita tak pernah terhenti dari keterpurukan.
Kekuasaan birokrasi juga-lah yang menjadi faktor sebab dari menurunnya semangat partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dulu, sekolah sepenuhnya dimiliki oleh masyarakat, dan merekalah yang membangun dan memelihara sekolah, mengadakan sarana pendidikan, serta iuran untuk mengadakan biaya operasional sekolah. Jika sekolah telah mereka bangun, masyarakat hanya meminta guru-guru kepada pemerintah untuk diangkat pada sekolah mereka itu. Pada waktu itu, kita sebenarnya telah mencapai pembangunan pendidikan yang berkelanjutan (sustainable development), karena sekolah adalah sepenuhnya milik masyarakat yang senantiasa bertanggungjawab dalam pemeliharan serta operasional pendidikan sehari-hari.
Pada waktu itu, Pemerintah berfungsi sebagai penyeimbang, melalui pemberian subsidi bantuan bagi sekolah-sekolah pada masyarakat yang benar-benar kurang mampu. Namun, keluarnya Inpres SDN No. 10/1973 adalah titik awal dari keterpurukan sistem pendidikan, terutama sistem persekolahan di tanah air. Pemerintah telah mengambil alih “kepemilikan” sekolah yang sebelumnya milik masyarakat menjadi milik pemerintah dan dikelola sepenuhnya secara birokratik bahkan sentralistik. Sejak itu, secara perlahan “rasa memiliki” dari masyarakat terhadap sekolah menjadi pudar bahkan akhirnya menghilang. Peran masyarakat yang sebelumnya “bertanggungjawab”, mulai berubah menjadi hanya “berpartisipasi” terhadap pendidikan, selanjutnya, masyarakat bahkan menjadi “asing” terhadap sekolah. Semua sumberdaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah dan seolah tidak ada alasan bagi masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi apalagi bertanggungjawab terhadap penyelengaraan pendidikan di sekolah.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam makalah ini, yaitu :
1.     Bagaimanakah peran dewan sekolah dan komite sekolah dalam menciptakan sebuah institusi sekolah yang mandiri dan otonom ?
2.     Bagaimanakah implentasi manajemen stratejik oleh dewan sekolah dan komite sekolah dalam mewujudkan institusi sekolah yang mandiri dan otonom ?  

C.    Tujuan dan Manfaat
1.     Mengetahui peran dewan sekolah dan komite sekolah dalam menciptakan sebuah institusi sekolah yang mandiri dan otonom
2.     Mengetahui implentasi manajemen stratejik oleh dewan sekolah dan komite sekolah dalam mewujudkan institusi sekolah yang mandiri dan otonom   

D.    Landasan Teori
Pergeseran paradigma pengelolaan pendidikan dasar dan menengah telah tercermin dalam visi pembangunan pendidikan nasional yang tercantum dalam GBHN (1999): “mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan berkualitas guna mewujudkan bangsa yang berahlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin, bertanggungjawab, terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi”. Amanat GBHN ini menyiratkan suatu kekhawatiran yang mendalam dari berbagai komponen bangsa terhadap prestasi sistem pendidikan nasional yang kini tampak mulai menurun dalam mepersiapkan SDM yang tangguh dan mampu bersaing di era tanpa batas ke depan. Manajemen berbasis sekolah (MBS) memang bisa disebut suatu pergeseran paradigma dalam pengelolaan pendidikan, namun, tidak berarti paradigma ini “baru” sama sekali, karena pernah kita miliki sebelum Inpres No. 10/1973.Sekolah-sekolah dikelola secara mikro dengan sepenuhnya diperankan oleh kepala sekolah dan guru-guru sebagai pengelola dan pelaksana pendidikan pada setiap sekolah yang juga tidak terpisahkan dari lingkungan masyarakatnya. MBS bermaksud “mengembalikan” sekolah kepada pemiliknya yaitu masyarakat, yang diharapkan akan merasa bertanggungjawab kembali sepenuhnya terhadap pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.  Sisi moralnya adalah bahwa hanya sekolah dan masyarakatlah yang paling mengetahui berbagai persoalan pendidikan yang dapat menghambat peningkatan mutu pendidikan. Dengan demikian merekalah yang seharusnya menjadi pelaku utama dalam membangun pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakatnya. Hanya kepala sekolah yang paling mengetahui apakah guru bekerja baik, apakah buku-buku kurang, apakah perpustakaan digunakan, apakah sarana pendidikan masih layak pakai, dan sebagainya. Kepala sekolah dapat “berunding” dengan masyarakat untuk memecahkan berbagai persoalan pendidikan bersama-sama termasuk mengatasi kekurangan sarana-prasarana pendidikan.

Senin, 01 Juli 2013

Tesis : PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEORI PRODUKTIF TEKNIK KENDARAAN RINGAN BERBASIS MULTIMEDIA DI SMK xxxxx TAHUN AJARAN 2010 / 2011



ABSTRAK

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEORI PRODUKTIF TEKNIK KENDARAAN RINGAN BERBASIS MULTIMEDIA DI SMK SATYA KARYA TAHUN AJARAN 2010 / 2011. Tesis. Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas. 2011

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan karakteristik perencanaan pembelajaran teori produktif teknik kendaraan ringan berbasis multimedia di SMK xxxxx Tahun Ajaran 2010 / 2011. (2) Mendeskripsikan karakteristik pelaksanaan pembelajaran teori produktif teknik kendaraan ringan berbasis multimedia di SMK xxxxxx Tahun Ajaran 2010 / 2011. (3) Mendeskripsikan karakteristik evaluasi pembelajaran teori produktif teknik kendaraan ringan berbasis multimedia di SMK xxxxx Tahun Ajaran 2010 / 2011.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilaksanakan mulai bulan Januari 2011 sampai dengan Mei 2011. Desain penelitian ini hádala penelitian etnografi. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data meliputi: 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, dan 4) penarikan simpulan.
Hasil penelitian adalah : 1) Persiapan pembelajaran teori produktif teknik kendaraan ringan berbasis multimedia di SMK xxxxx meliputi pembuatan silabus dan RPP. Silabus dan RPP dibuat oleh guru dibawah pengawasan kepala sekolah.  2) Proses pembelajaran berada dalam empat variabel yaitu guru, siswa, proses pembelajaran, dan produk berupa perkembangan prestasi siswa. Guru harus dapat mengelola empat variabel tersebut agar proses latihan berjalan dengan lancar. 3) Penilaian juga mempunyai peran yang penting dalam pelatihan. Teknik penilaian yang digunakan adalah melalui tes sumatif dan tes normative.

Kata kunci: pengelolaan, pembelajaran, teori produktif, multimedia

Tesis : IMPROVING THE STUDENTS’ WRITING SKILL USING THE COMBINATION OF WORD-MAP AND COMIC STRIPS AS TEACHING MEDIA



ABSTRACT

IMPROVING THE STUDENTS’ WRITING SKILL USING COMBINATION OF WORD-MAP AND COMIC STRIPS AS TEACHING MEDIA. Thesis. Surakarta. English Department of Graduate Program. 2011

 The students’ problem was lack of writing skill. It is caused by the lack of writing English texts and less motivation of writing. The research is carried out to arouse the students’ motivation to write, in this case, writing English texts. Hopefully, they can improve their writing skill.   

The data were collected through observation, interview and documentation. The qualitative data were collected through the students’ participation in writing class. The observation is on the students’ ability to do the exercises, join the group discussion and making composition. The data were supported by the informal interview after the reading class has been finished. It is carried out to find out the students’ problems during the use of comic books in the writing class. The quantitative data were obtained through the result of exercises and the post-test.

The findings show that the use of comic books in writing class gives some positive aspects. The first effect is on the students’ affective factors such as motivation and self confident. The second effect is the change of the students’ attitude toward the teaching learning process. The third effect is on the active participation during the reading class. The last but not the least is the improvement on reading comprehension, especially the writing score.

The research finding implies that the use of comic books can be an alternative technique to promote the students’ writing skill. Therefore, it is recommended that the English teachers apply it. It is also recommended that the institution socialize the findings since it is useful for English subject. The last is for the other researcher to develop the aspect of writing skill which has not been developed in the research.